SMP Muhammadiyah 2 Tarakan terus memperkuat upaya pembentukan karakter siswa melalui berbagai program unggulan, salah satunya Kajian Duha. Program ini dirancang untuk membekali siswa dengan nilai-nilai keislaman yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian Duha dilaksanakan setiap Selasa dan Kamis pagi, dimulai pukul 07.15 hingga 07.55 WITA. Seluruh siswa mengikuti salat duha berjamaah, kemudian mendengarkan materi seputar akidah, tauhid, dan akhlakul karimah dari ustadz yang berkompeten di bidangnya.
Kepala SMP Muhammadiyah 2 Tarakan, Juanda, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi sekolah dalam menanamkan nilai religius secara konsisten. “Kami ingin anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan karakter melalui Kajian Duha dilakukan secara terencana dan berkesinambungan, sehingga siswa dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan benar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan tingkat usia dan kebutuhan perkembangan mereka.
Program ini juga diharapkan mampu menjadi benteng moral bagi siswa di tengah tantangan perkembangan teknologi dan arus informasi yang begitu cepat. “Dengan akidah yang kuat dan akhlak mulia, anak-anak akan mampu memilah mana yang baik dan mana yang tidak,” tambah Juanda.
Selain memberikan materi, para ustadz juga membimbing siswa dalam praktik langsung, seperti adab dalam berbicara, bersikap sopan terhadap guru, hingga kebiasaan berbagi kepada sesama. Hal ini dilakukan agar pendidikan karakter tidak berhenti di ruang kelas.
Warga sekolah menyambut positif keberadaan Kajian Duha ini. Orang tua siswa menilai program tersebut menjadi wadah efektif untuk membentuk kebiasaan baik sejak dini, yang kelak akan terbawa hingga mereka dewasa.
Dengan komitmen yang terus dijaga, SMP Muhammadiyah 2 Tarakan berharap dapat melahirkan generasi unggul Qur’ani — generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.