Tarakan, 14 September 2025 – Komunitas Ilmiah Remaja (KIR) SMP Muhammadiyah 2 Tarakan melakukan uji coba perdana alat pengering rumput laut berbasis limbah AC. Kegiatan ini menjadi bukti semangat inovasi siswa dalam menjawab permasalahan nyata di masyarakat.
Alat ini dirancang oleh dua siswa, Kheyza Adlyn Nazura dan M. Syachfadil Rais Adzdzikra, sebagai respon terhadap keluhan petani rumput laut di Pantai Amal yang kesulitan menjemur hasil panen saat cuaca buruk. Alat ini menggunakan panas dari AC untuk mempercepat proses pengeringan.
Tak hanya panas, alat ini juga memanfaatkan air buangan AC yang sudah diuji dan terbukti aman digunakan. Dengan pH sekitar 6–7, air tersebut termasuk kategori air bersih dan bisa digunakan untuk keperluan sanitasi.
Uji coba ini dihadiri oleh berbagai pihak seperti pengawas sekolah, dosen ahli dari Instekmu Tarakan, Majelis Dikdasmen Muhammadiyah, kelompok tani rumput laut Pantai Amal, serta guru dan siswa SMP MUDA Tarakan.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Tarakan mengungkapkan harapan besar terhadap keberlanjutan alat ini. Ia menyatakan bahwa karya ini bukan hanya untuk kompetisi, tetapi juga ditujukan untuk memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Perwakilan Dinas Pendidikan memberikan dukungan penuh dan menyampaikan bahwa karya siswa seperti ini patut dibanggakan. Mereka berharap inovasi ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengembangkan riset aplikatif.
Sementara itu, Dinas Perikanan Kota Tarakan menyatakan kesiapannya membantu pengembangan alat ini agar bisa digunakan lebih luas oleh kelompok tani di pesisir. Inovasi ini dinilai tepat guna dan ramah lingkungan.
Acara uji coba ditutup dengan simbolisasi pemasukan rumput laut ke dalam oven serta foto bersama seluruh peserta dan tamu undangan. SMP MUDA berharap karya ini bisa melaju ke tingkat nasional pada Oktober 2025 mendatang
