SMPMUDATRK.COM, Tarakan – SMP Muhammadiyah 2 Tarakan (SMP Muda) menggelar upacara peringatan Milad ke-106 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) pada Jumat (20/12/2024). Bertempat di halaman sekolah, kegiatan ini mengusung tema “Menyemai untuk Negeri” dan diikuti oleh seluruh warga sekolah.
Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Tarkaan, dengan peserta terdiri dari guru, siswa, serta anggota Pandu Pengenal Qabilah Jenderal Soedirman. Upacara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.
Pembina Pandu Pengenal Qabilah Jenderal Soedirman, Juwis, menekankan pentingnya peringatan ini sebagai sarana menanamkan rasa cinta tanah air dan meningkatkan karakter disiplin siswa.
“Melalui milad ini, kami berharap dapat membangun karakter siswa menjadi patriotik, bertanggung jawab, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa,” ujar Juwis.
Dalam pidatonya, Kepala Sekolah SMP Muda menyoroti nilai historis Hizbul Wathan sebagai salah satu gerakan kepanduan tertua di Indonesia. Ia berharap momentum milad ini dapat menginspirasi siswa untuk lebih menghargai perjuangan para pendiri bangsa dan mengembangkan semangat kebangsaan.
Milad ke-106 Hizbul Wathan ini juga menjadi ajang refleksi untuk merumuskan rencana program ke depan. Salah satu agenda penting yang disiapkan adalah penyelenggaraan Latihan Dasar Kepemimpinan bagi anggota Hizbul Wathan SMP Muda. Program ini diharapkan dapat membentuk jiwa kepemimpinan siswa yang kokoh.
“Selain disiplin, kami ingin siswa memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh, sehingga mereka dapat menjadi teladan di sekolah maupun di masyarakat,” ungkap Juwis. Semangat ini sejalan dengan misi Hizbul Wathan dalam membina generasi muda Indonesia yang berkarakter.
Melalui tema “Menyemai untuk Negeri,” SMP Muhammadiyah 2 Tarakan berharap momentum Milad ke-106 ini tidak hanya menjadi perayaan simbolis, tetapi juga langkah nyata dalam mempersiapkan generasi muda yang bertanggung jawab, berjiwa nasionalis, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa. (*)